Senin, 13 Desember 2010

Apresiasi Pesona : Tenun dari Timur, karya STEPHANUS HAMY

STEPHANUS HAMY adalah desainer Indonesia pertama yang masuk di Fashion TV karena menang sebagai Best New Comer di bali Fashion Week.
Di Jakarta Fashion Week ini Stephanus Hamy berusaha mengeksplor warisan kain dari Nusa Tenggara Timur dengan tema " Cerita Tenun  dari Timur " yang akan menampilkan berbagai busana siap pakai hingga cocktail, yang mencerminkan gaya wanita modern, aktif dan elegan. Stephanus Hamy juga menggunakan kain tradisional gendongan yang ditampilkan dalam koleksi baju yang edgy dan ringan.

















Rabu, 08 Desember 2010

JAKARTA FASHION WEEK 2010

Jakarta fashion week 2010/2011 merupakan ajang memeragakan bakat dan kreativitas desainer fashion Indonesia serta memberikan arahan fashion Indonesia. Tujuannya adalah untuk memajukan dunia fashion di Indonesia dan menjadikan Jakarta sebagai pusat mode fashion di asia, sekaligus mengangkat sesuatu dari Indonesia yaitu melalui fashion.

Selama ini banyak orang Indonesia yg beranggapan bahwa budaya kita sendiri ketinggalan jaman terutama dalam pakaian. Disinilah para desainer baik yang sudah senior maupun yang masih muda mulai mengeksplor pakaian adat dengan kreativitasnya agar terlihat modern dan masyarakat pun menyukai hasil produk buatan anak bangsa. Tema yang diangkat adalah mengembangkan warisan budaya Indonesia yang lebih modern dan sentuhan yang sedang trend atau bisa disebut juga mengikuti jaman.

























Jumat, 25 Juni 2010

Tidak akan menyerah begitu saja !!

aku yang seperti ini dalam keadaan kekurangan fisik tapi aku tidak akan menyerah dengan keadaan seperti ini kalau aku menyerah begitu saja berarti aku kalah dan bagaimana nanti masa depan ku , aku percaya bahwa aku bisa merubah takdir dengan keadaan seperti ini dan harga diri ku tidak di injak-injak lagi

Kamis, 21 Januari 2010

Aku (veteran) yang telah berjuang tetapi aku sekarang dibiarkan begitu saja


Tanggal 17 agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia dimana rakyat Indonesia saat itu telah memerdekakan diri dari para penjajah. Para pahlawan pun berjuang sampai nyawa dan keluarganya demi Indonesia bersatu dan merdeka dari penjajah sampai mati-matian untuk indonesia merdeka, mereka pun rela nyawa mereka menjadi taruhannya dengan senjata bambu runcing untuk mengusir penjajah dari tanah air Indonesia tercinta dan ingin merdeka dari penjajah. Tetapi sekarang para pahlawan yang masih hidup pada zaman penjajahan kini menjadi veteran dan waktu itu  selalu di ingat oleh rakyat Indonesia pada tanggal 17 agustus atas jasanya, tapi sekarang apa yang telah mereka perjuangkan sampai nyawa dan keluarganya kini telah sia-sia. Mengapa? karena mereka sudah tidak diingat lagi dan dibiarkan begitu saja sampai-sampai rumah mereka tidak layak huni dan itu tidak sebanding dengan perjuangan mereka dahulu pada saat itu. Mereka berharap untuk selalu diingat jasanya walaupun harapan tersebut sedikit dan mereka berharap pada generasi muda agar selalu mengingat jasanya untuk negeri ini. Saya sendiri mempunyai kakek dan kakek saya adalah veteran tetapi telah meninggal dan kakek saya tersebut menasihati Bapak saya dan menitip pesan agar selalu menjaga Tanah Air Indonesia Tercinta ini, dia juga berkata  "sedih sekali saya melihat zaman sekarang ini waktu itu para pemuda belajar sungguh- sungguh dan tidak mempunyai biaya tapi sekarang para pemuda zaman sekarang berbeda, mempunyai orangtua dan hidup serba mewah tapi malah menghambur-hamburkan uang dan kemewahannya serta menggunakan obat-obatan dan pergaulan bebas yang akhirnya dengan melakukan perbuatan yang tidak pantas seperti sex bebas, saya sedih sekali dan malu karena saya telah berjuang sampai nyawa taruhannya hasil dari buah kemerdekaan ini dan juga orang-orang tidak malu berbuat korupsi malah mereka bangga, saya benar-benar sedih sekali dan sakit hati ini, tolong sampaikan pesan ini kepada anak mu nanti agar mereka mengerti dan tidak memalukan bangsa dan setiap apa yang mereka lakukan selalu dihargai bukannya hanya diberi ucapan, pujian, dan tepuk tangan, jangan sampai seperti saya yang telah berjuang mati-matian untuk Indonesia merdeka sekarang hanya mendapat pujian dan dibiarkan begitu saja" itu pesan kakek saya terhadap  bapak saya. Saya menulis ini juga malu terhadap diri saya sendiri sampai-sampai saya "menangis" karena malu dan sedih melihat para veteran. Semoga di masa yang akan datang semua orang menghargai perjuang para pahlawan dan juga kepada orang lain yang berjuang untuk selalu menghargai apa yang mereka lakukan.

HYDER LIVE IN HAQATA (BM 400)


Selasa, 19 Januari 2010